Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)

Developer : Yuliana Sandi Waloyo
Adviser     : Sutrisna S,Kom



















A. LAN       :   local area network
B. MAN       :   metropolitan area network
C. WAN      :   wide area network
D. CSU       :   channel service unit
E. DSU       :   data service unit
F. MODEM    :   modulator demodulator
G. RIP        :   routing information protocol
H. OSPF      :   open shortest path first
I. EGP        :   exterior gateway protocol
J. BGP        :   border gateway protocol
K. ARP       :   address resolution protocol



Keterangan:


1.  Jenis - jenis Jaringan:

- LAN
LAN(Local Area Network) adalah jaringan komputer cangkupanya sempit panjangnya hanya 100 m dalam lingkup kampus, sekolah, gedung.
 Teknologi LAN antara lain Ethernet, Token Ring dan FDDI.

- MAN
MAN (Metropolitan Area network) adalah jaringan komputer yang cangkupanya lebih luas dari LAN, seperti dari sekolah ke sekolah, kampus ke kampus lain, provider antar gedung yang saling terhubung. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat terhubung dengan jaringan televisi kabel.

- WAN
WAN (Wide Area Network) adalah jaringan komputer yang cangkupanya lebih global atau dpat ke seluruh dunia. Jadi, menggunkana layanan internet. Teknologi WAN antara lain adalah Modem, ISDN, DSL, frame Relay, T1, E1, T3, E3 dan SONET.

- Intranet
Melibatkan jaringan LAN dan Web Server yang terpasang pada jaringan LAn tersebut. Web Server digunakan untuk melayani permintaaan pengguna internet suatu organisa untuk menampilkan data dan gambar. Intranet yang bersifat tertutup.

- Internet
Sebenarnya terdapat banyak Jaringan digunakan di dunia, internet menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berhadap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya.
Kumpulan jaringa yang terinterkoneksi adalah internet.

2. WAN (Wide Are Network)
A. Perangkat WAN
                        1. Router
  Router adalah perangkkat jaringan yang aktif dan intelegent dan dpaat berpartisipasi dalam manajemen jaringan. Router mengatur jaringan dengan menyediakan kontrol dinamis melalui sumber daya dan mendukung tugas dan tujuan dari jaringan.
2. CSU/DSU
  Jalur komunikasi membutuhkan sinyal degan format yang sesuai. Untuk jalur digital , sebuah Channel Service Unit(CSU) dan Data service Unit(DSU) dibutuhkan.
3. Mode,
Modem adalah xebuah perangkat dibutuhkan untuk mempersiapkan data untuk transmisi memalui local loop.
4. Communication Server
  Communication Server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna dial-in dan remoteakses ke LAN. Communication Server memiliki beberapa interface analog dan digital mampu melayani beberapa user sekaligus.

B. Standart WAN
Organisasi yang mengatur standar WAN
Acronym
Organization
ITU-T(was CCITT)
International Telecommunication Union Telecommunication Standardization Sector, formerly the consultative committee for international Telegraph and Telelphone
ISO
International Organization for Strandardization
IETF
Intenet Engineering Association
EIA
Electrical Industries Association
TIA
Telecommunication Industries Association


Standart
DIScription
EIA/TIA-232
Allows signal speed fo up to 64 Kbps on a 25 pin D connector over short distances. It was formerly known as RS-232. The ITU-T V.24 specifiation is effectively the same.
EIA/TIA-449/530
A faster (up to 2 Mbps) version of EIA/TIA-232. It uses a 36 pin D connector and is capable of longer cable runs. There are several versions. Also known as RS-422 and RS-423.
EIA/TIA-612/613
The hight Speed Serial Interface(HSSI), which provider access to services at up to 52 Mbps on a 60 pin D connector.
V.35
An ITU-T standar for synchronous communication berween a network acces device and a packet network at speed up to 48 Kbps. It uses a 34 pin rectangular connector.
X.21
An ITU-T standar for synchronous digital communication. It uses a 15 pin D connector.


3. Dasar- dasar jaringan
A. Routing langsung dan tidak langsung
B. Jenis konfigurasi Routing
1. Minimal Routing
Konfigurasi yang paling sederhana tapi mutlak diperlukan.minimal routung dipasang pada network yang hanya pemakaian lokal saja.
2. Static Routing
Konfigurasi ini dibuat secara manual dimasing-masing gateway. Jeis ini masih memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil. Apa bila jaringan tidak stabil yang dipasang static routing dapat kacau seluruh routing, karena tabel routing yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket data yang seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja bicoba sehingga menghabiskan bandwith. Static routing tidak mungkin dipakai untuk jaringa besar, karena membutuh effort yang besar untuk mengupdatenya.
3. Dynamic Routing
Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk mencapai tujuan yang sama biasanya menggnakan dynamic routing. Denga dinamic routing tinggal menjalankan routing protokol yang dipilih dan biarkan bekerja, secara otomatis tabel routing yang terbaru akan didapatkan.

C. Routing Protokol
  Routing protokol merupakan aturan yang memperlukan informasi routing yang nantinta akan membentuk tabel routing. Sedangkan,
Routing adlah aksi pengiriman-pengiriman paket data berdasarkan tabel routing tadi.

1. Interior Routing Protokol
Interior routing protokol memunyai beberapa macam implementasi protokol, yaitu:
- RIP (Routing Information Protokol)
Merupakan protokol yang paling umun dijumpai karena biasanya unix atau novell. RIP memakai metode distance-vector algoritma.
- OSPF (Open Shortest Path First)
Merupakan protokol yang kompleks dan memakan resource komputer.
2. Exterior Protokol
AS merupakan sebuah network dengan sistem polocy yang pegang dalam satu pusat kendali.
Protokol yang mengimplementasikan exterior:
- EGP (Exterior Gateway Protocol)
Router utama menerima routing dari router-router AS yang lain tanpa mengevaluasinya.
- BGP (Border Gateway Protocol)
BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih.seperti EGP, BGP juga memperlukan reachability informasi.
D. ARP

Untuk  keperluan mapping  IP address ke Alamat  Ethernet   maka di
buat protokol ARP (Address Resolution Protocol). Proses mapping ini
dilakukan  hanya  untuk  datagram  yaang  dikirim  host  karena  pada
saat  inilah  host  menambahkan  header  Ethernet  pada  datagram.
Penerjemahan dari  IP address ke alamat Ethernet dilakukan dengan
melihat  sebuah  tabel yang disebut  sebagai cache ARP,  lihat  tabel 1.
Entri  cache  ARP  berisi  IP  address  host  beserta  alamat  Ethernet
untuk host tersebut. Tabel ini diperlukan karena tidak ada hubungan
sama sekali  antara  IP address dengan  alamat  Ethernet.  IP address suatu  host  bergantung  pada  IP  address  jaringan  tempat  hos
tersebut  berada,  sementara  alamat  Ethernet  sebuah  card
bergantung pada alamat yang diberikan oleh pembuatnya.
Secara ringkas proses ARP adalah:
1.  Host  mengirimkan  paket  ARP request  dengan  alamat  broadcast
Etehrnet.
2.  Datagram IP  yang dikirim dimasukkan ke dalam antrian.
3.  Paket  ARP  respon  diterima  host  dan  host  mengisi  tabel  ARP
dengan entri baru.
4.  Datagram IP yang terletak dalam antrian diberi header Ethernet.
5.  Host mengirimkan frame Ethernet ke jaringan. 
5.  Enkapsulasi HDLC (High-Level Data Link Control) 
Pada  umumnya,  komunikasi  serial  berdasarkan  protokol  character
oriented.  Protokol  bit  oriented  lebih  efisien  tetapi  mereka  juga
proprietary.  Pada  tahun  1979,  ISO menyetujui  HDLC sebagai  standar
untuk protokol bit  oriented pada data  link  layer  yang mengenkapsulasi data  pada  synchronous  serial  data  link.
6.  Enkapsulasi PPP (Point to Point Protocol) 
PPP menggunakan arsitektur berlapis.   Arsitektur berlapis adalah model
logik,  desain  atau  cetak  biru  yang  membantu  komunikasi  diantara
lapisan  interkoneksi.  OSI  model  adalah  arsitektur  berlapis  yang
digunakan  pada  jaringan.  PPP  menyediakan  metode  untuk
mengenkapsulasi  multi-protocol  datagram  melalui  jalur  point-to-point
dan menggunakan lapisan data link untuk mengetes koneksi.6.  Enkapsulasi PPP (Point to Point Protocol) 
PPP menggunakan arsitektur berlapis.   Arsitektur berlapis adalah model
logik,  desain  atau  cetak  biru  yang  membantu  komunikasi  diantara
lapisan  interkoneksi.  OSI  model  adalah  arsitektur  berlapis  yang
digunakan  pada  jaringan.  PPP  menyediakan  metode  untuk
mengenkapsulasi  multi-protocol  datagram  melalui  jalur  point-to-point
dan menggunakan lapisan data link untuk mengetes koneksi. PPP terdiri dari dua sub-protocol yaitu:


Previous
Next Post »